Ayam Hutan Yang Sombong

 Di sebuah hutan, hiduplah sekelompok ayam hutan. Mereka hidup bersama-sama di bawah pimpinan seekor ayam hutan yang gagah bernama Tong.

Tong menjadi pimpinan kelompok ayam hutan berkat kehebatannya mengalahkan seluruh ayam jantan di kelompoknya. Semua ayam hutan senang Tong menjadi pemimpin mereka. Sebab, selain Tong pandai berkelahi, ia juga suka membagi-bagikan makanan kepada mereka.


Sayangnya, Tong memiliki sifat yang sombong. “Aku adalah ayam hutannagapoker88 paling hebat dan paling dermawan,” kata Tong yang selalu membangga-banggakan dirinya.

Pada suatu hari, seekor induk ayam hutan menangis dan mengadu kepada Tong. la menceritakan bahwa anak-anaknya hilang.

“Tolonglah aku, Tuan Tong. Anakku ditangkap pemburu,” kata indukbandar casino ayam.

“Bagaimana ada pemburu di hutan kita? Bukankah pemburu tak berani masuk ke hutan ini karena takut pada harimau?” tanya Tong.

“Pemburu itu sering berburu di pinggir hutan sebelah selatan,” seru ayam hutan muda yang tidak suka dengan kesombongan Tong.

“Ah, kau pasti tidak akan berani pergi ke sana, Tong,” katanya memanas-manasi.

“Apa katamu? Kau meremehkan aku, ya,” kata Tong.

“Bukan, bukan maksudku begitu. Aku hanya menebak, kau pasti tidak akan berani pergi ke sana,” kata ayam hutan muda.

Akhirnya, Tong termakan oleh kata-kata ayam hutan muda. la pun pergi ketempat pemburu. Sebenarnya, ia sedikit khawatir dan takut pada pemburu, tapi ia terlalu sombong untuk mengakuinya.

Tong terbang dari dahan ke dahan untuk menghindari pemburu. “Pemburu itu pasti ada di bawah,” pikir Tong.

Tapi, baru saja Tong berpikir demikian, tiba-tiba ia terjaring dalam sebuah jala. la berusaha melarikan diri, tapi jalanya justru semakin menjerat sayapnya.

“Akhirnya, aku menangkap satu ekor,” kata pemburu sambil memeriksa jalanya.

“Wah, ayam hutan ini besar sekali. Pasti dagingnya cukup untuk makan sekeluarga,” pikir si pemburu.

Tong ketakutan setengah mati. la mengepak-ngepakkan sayapnya dan berbunyi nyaring sambil mematuki tangan pemburu. Tapi, semua usahanya itu sia-sia.

Akhirnya, Tong menangis dan memohon, “Lepaskan aku! Lepaskan aku! Aku hanya satu ayam kecil.Tapi, jika kau melepaskanku, aku akan bocoran admin slotmemimpin sekelompok ayam hutan menuju jalamu. Bagaimana? Aku janji!”

Tapi pemburu menjawab, “Ah, jika mengorbankan kelompok ayam hutanmu pun kau tega, apalagi aku. Kau hanya akan menipuku, kan? Aku tidak akan melepasmu.”

Akhirnya, Tong dibawa pulang pemburu dan di- jadikan santapan makan malam keluarga pemburu. ltulah nasib Tong yang sombong dan mudah terhasut.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batu Kuyung

Onak Berduri Sungsang

Kuda yang memakai kulit harimau