Keledai yang Suka Mengeluh

 Suatu ketika, hiduplah seekor keledai yang suka mengeluh. Setiap hari kerjanya hanya mengeluh dan mengeluh.

“Aku benci bangun lebih pagi dibandingkan ayam jago. Aku harap aku bisa tidur sampai sore. Lebih mengesalkan lagi, aku harus pergi membawa buah-buahan dan sayuran ke pasarnagapoker88,” keluh keledai setiap hari.


Petani tahu keledai itu sering mengeluh. “Aku benci keledai yang suka mengeluh ini. Ia tidak berhak mengeluh. Pekerjaannya ringan sekali dan ia mendapat banyak makanan,” kata petani dalam hati.

Suatu hari, seorang pedagang kulit datang. Ia ingin membeli si keledai. Dengan senang hati petani menjualnya.

“Aku harap dia menikmati pekerjaan barunya. Ia tidak senang hidup denganku,” kata petani pada pedagang kulit.

Pedagang kulit pun menyuruh keledai mengangkutbandar casino kulit binatang yang berat. Selain berat, kulit binatang juga sangat bau.

“Ya ampun, aku harap bisa kembali bekerja pada petani. Buah dan sayuran baunya segar. Tidak seperti kulit binatang. Belum lagi pedagang kulit itu galak dan sering memukulku. Aku benci bekerja pada pedagang kulit,” keluh keledai.

Pedagang kulit lalu menjual keledai kepada penambang batu bara. Kini, keledai dipekerjakan sebagai pengangkut batu bara. Tambangnya gelap dan kotor. Keledai disuruh bekerja sejak pagi sampai sore, tanpa istirahat.
“Ini lebih buruk lagi. Aku harap bisa kembalimainkasino bekerja pada petani atau bahkan pada pedagang kulit daripada bekerja di lubang gelap seperti ini,” keluh keledai. Itulah nasib bagi keledai yang suka mengeluh dan tidak pernah bersyukur.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batu Kuyung

Kuda yang memakai kulit harimau

Monyet Serakah