Hendrik yang Pemberani

 Ayah Hendrick pernah berpesan kepada Hendrick, “Kakekmu membantu membangun tanggul ini. Kita harus bersama-sama menjaga tanggul yang sesekali bocor karena sering dilewati oleh orang.”


Pada suatu sore yang begitu sepi, terlihat Hendrick sedang bermain-main di sekitar tanggulnagapoker slot sendirian. Namun, saat dia hendak pulang, tiba-tiba terdengar suara.

“Tes… Tes… Tes…” Olala, ternyata ada lubang yang amat kecil di tanggul. Air pun makin cepat menetes keluar.

“Tolong! Tolong!” teriak Hendrick.

Sayang, tak ada satu pun orang yang mendengar teriakannya. Hendrick kebingungan, bagaimana caranya menutupi lubang itu. Sejenak dia berpikir.

“Aha! Aku punya ide,” celetuk Hendrick yang merasa amat senang. Dia segera memasukkan jarinya ke dalam lubang itu. Dilihatnya air tidak keluar lagi.

Hari makin gelap. Hendrick tidak kuat lagi untuk menahan kebocoran tanggul tersebut. Dia kembali berteriak meminta pertolongantangan judi rtp, tetapi masih tidak ada orang yang datang menolongnya.

Malam makin larut dan tubuh Hendrick makin lemas. Badannya pun menggigil karena dinginnya angin malam. Ketika mendengar suara lolong anjing hutan dari kejauhan, dia mulai ketakutan. Sementara itu. ombak menyentuh tanggul dengan cepat.

“Tolong! Tolong!”. teriak Hendrick dengan sekuat tenaga.

Tiba-tiba. secercah cahaya datang mendekatinya. Tampak seorang pria yang membawartv live slot lampu kecil mendekati Hendrick. Dengan menggigil, Hendrick menceritakan apa yang dialaminya.

“Bersabarlah. Nak. Aku akan mencari bantuan. Kau harus bertahan.” kata pria tersebut.

Ayah dan paman Hendrick yang cemas, segera mencari Hendrick yang tidak kunjung pulang. Semua warga ikut mencari Hendrick.

Sang ayah lalu melihat cahaya dari arah tanggul. Ayah Hendrick bergegas turun ke tanggul, dan segera menyelamatkan Hendrik yang sudah tidak berdaya lagi. Ia membawa Hendrik pulang, sementara, paman Hendrick dan warga lainnya memperbaiki tanggul yang rusak.

“Terima kasih Nak. Kau telah menyelamatkan banyak warga disini. Sekarang makanlah, kau tak perlu memikirkan tanggul yang bocor itu, Paman dan warga lain sedang memperbaikinya.” ujar sang ayah kepada Hendrick.

Hendrick pun tersenyum bahagia. Meskipun dia masih berusia sepuluh lahun, tetapi dia sudah menyelamatkan orang-orang di sekitarnya dengan cara yang dia bisa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batu Kuyung

Onak Berduri Sungsang

Kuda yang memakai kulit harimau