Peri Air yang Jahat

 Pada suatu hari, di sebuah desanagapoker88 kecil hidup seorang kakak beradik berjenis kelamin laki – laki dan perempuan yang suka bermain di dekat sumur. Suatu hari, ketika sedang bermain di dekat sumur tersebut tanpa disengaja mereka terjatuh ke dalam sumur.


Ternyata, di dalam sumur tersebut tinggal seorang peri air yang sangat jahat. Melihat ada dua anak kecil yang terjatuh, peri air itu bukan menolong malah membuatnya sebagai budak.

“Karena kalian jatuh ke tempatku, maka kalian harus menerima akibatnya. Kalian harus bekerja untukku dengan sangat keras. Saya tidak mau menerima alasan apapun dari kalian.” Ucap Peri Air tersebut.

Peri Air pun segera membawa kedua anak yang terjatuh tadi ke rumahnya. Sesampainya di rumah sang Peri Air yang jahat itu, ia menyuruh anak laki – laki mengambil air dengan ember yang penuh lubang. Sementara anak Perempuan yang merupakan saudara anak laki – laki itu disuruh oleh Peri Air untuk menenun rami.

Anak laki – laki juga disuruh menebang pohon dengan menggunakan kapak tumpul. Mereka berdua melakukan pekerjaan tersebut dengan sebaik mungkin sambil berharap mereka bisa segera keluar dari genggaman Peri Air jahat tersebut.

Terlebih kerja keras mereka tidak dihargai. Meski sudah bekerja keras selama sehari penuh, kedua anak tersebut hanya diberi makanan seadanya yang teksturnya keras dan kasar seperti batu. Karena terus menerus diperlakukan seperti itu, kedua anak laki – laki dan Perempuan tersebut tidak tahan lagi.

Mereka pun membuat sebuah rencana untuk dapat melarikan diri dari sang Peri jahat itu. Suatu hari, Peri Air keluar rumah. Ia berpamitan kepada kedua anak tersebut. Karena Peri Air keluar rumah, rencanabandar casino yang sudah mereka susun jauh – jauh hari pun dilaksanakan.

Kedua anak tersebut melarikan diri dari rumahagen judi casino Peri Air. Hanya saja sayangnya, Peri Air tahu bahwa kedua anak tersebut pergi dan ia dengan cepat mengikuti kedua anak itu dan hampir berhasil menangkapnya.

Merasa bahwa dirinya diikuti, anak Perempuan melemparkan sisir rambutnya ke Peri Air dan dengan berdoa ia berharap sisir tersebut dapat menjebak sang peri. Doa tersebut dikabulkan Tuhan. Sisir rambut yang dilempar tadi berubah menjadi sebuah bukit besar dengan ribuan tombak.

Namun Peri Air masih bisa melewatinya. Ketika Peri Air mulai dekat kembali, anak laki – laki yang juga melemparkan sisir rambutnya berhasil membuat jebakan kedua. Dengan berdoa, sisir anak laki – laki yang dilemparkan tadi membentuk bukit besar juga dengan ribuan jeruji yang menghalangi. Namun sayangnya, lagi – lagi Peri Air jahat dapat melewati rintangan tersebut.

Namun usaha mereka tidak terhenti di situ saja. Anak Perempuan masih membawa cermin. Dengan berdoa, cermin tersebut dilemparkan ke belakang dan membentuk sebuah bukit cermin nan licin. Inilah yang kemudian membuat Peri Air tidak dapat melewatinya.

Tapi Peri Air juga tidak menyerah. Ia berkata, “Aku akan pulang mengambil kapak dan aku akan pecahkan bukit kaca ini dengan kapak saktiku!”

Peri Air pun pulang untuk mengambil kapak sakti miliknya. Peri Air berhasil kembali ke bukit kaca itu dengan membawa kapak. Hanya saja saat itu kedua anak yang terjebak di sumur tua berhasil melarikan diri dari Peri Air dan keluar dari sumur tua tadi.

Namun Peri Air tetap gigih meski tahu anak – anak sudah tidak ada lagi di sekitarnya. Akhirnya, Peri Air pun kembali pulang ke rumahnya tanpa membawa apa – apa


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batu Kuyung

Kuda yang memakai kulit harimau

Monyet Serakah